PILIHAN

{ Posted on 07.17 by Mustika Aji }

Ketika manusia hadir di dunia ia sama sekali tidak mempunyai pilihan, ia
sama sekali tidak berdaya, kemudian ditetei, disuapi, dikasih makan oleh
orang lain sehingga tumbuh dan berkembang. Awalnya ia tak tau apa apa
kemudian diajari sedikit demi sedikit. Waktu terus berjalan semakin hari
Ia semakin banyak mendapat informasi, dengan panca indranya ia amati dan
teliti alam semesta sehingga ia semakin dapat banyak informasi yang kemudian diracik dan disebut ilmu pengetahuan.
Tak cukup itu manusia manusia juga terus belajar dari pengalaman dirinya,
orang lain ataupun bangsa lain yang kemudian di racik yang disebut
oleh manusia sebagai ilmu pengetahuan.
Tak cukup dengan itu manusia terus membangun konsep kosep dalam dunia ide dengan perenungan dan pemikiran lewat akal, dengan membangun fantasi lewat rasa dan imajinasi.Hasilnya ia sebut juga sebagai ilmu pengetahuan.

Setelah tumbuh dan berkembang menjadi besar dan kuat. Setelah ia semakin
banyak mendapatkan informasi ( ilmu pengetahuan yang dibangun lewat tiga
methode diatas ). Pada tahapan ini manusia sudah merasa kuat dan cukup
informasi( pintar dan pandai ) ia pun bilang " Kita bisa dan bebas
menentukan pilihan hidup, berdasar ilmu pengetahuan kita miliki "

Waktu terus berjalan, manusia semakin tua dan renta semakin lama ia
semakin tidak bisa mandiri, pilihan pilihan semakin sedikit yang bisa ia
tentukan.
Waktu terus berjalan ia semakin lemah, pilihan semakin sedikit lagi yang
bisa ia tentukan.
Sampai akhirnya ia tidak punya pilihan lagi, tak kuasa dan menghembuskan
napas yang terakhir
Mati....

Itulah perjalanan " Hak memilih " manusia

Panca indra itu tidak sempurna sehingga amatan terhadap alam tidak pernah
sempurna sehingga ilmu pengetahuan yang dihasilkan tidak juga sempurna.

Pengalam sangat beragam, unik dan berbeda antara orang satu dengan

lainnya, antara komunitas satu dengan yang lain, antara bangsa satu dengan
yang lain. Ia tidak dapat di generalisasikan tepat betul, ia tidak bisa
disimpulkan tepat betul. Ilmu pengetahuan yang di bangun dari pengalaman
tentunya menjadi tidak sempurna betul.

Akal, budi dan rasa manusia sangat amat terbatas, maka segala produk dari
nya pasti jauh dari kesempurnaan, ilmu pengetahuan yang banguna atas
tentunya saja menjadi tidak sempurna.

Manusia tak kan cukup menentukan pilihan hanya dengan berdasar ilmu
pengetahuan yang tidak sempurna.
Ia butuh petunjuk dari Yang Maha Mengetahui
Tapi sungguh kebanyakan manusia bersifat sombong.

No Response to "PILIHAN"

Posting Komentar